KOSMOLOGI AL-QUR’AN
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah “Al-Qur’an dan Sains” yang diampu oleh Dosen Drs Mukhotob Hamzah,MM
Disusun OLeh :
Nurul Munir
Esty wulandani
Arin azizah
Dwi septyani
Umi fatmawati
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ)
Jawa Tengah di Wonosobo
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Alam semesta sudah menjadi perhatian oleh manusia semenjak dulu kala. Beberapa pertanyaan esensial yang sama selalu hadir: dari mana dunia ini datang, dari apa dibuat, bagaimana dan kapan permulaannya, bagaimana akhirnya, seberapa besar dan lain sebagainya.
Manusia pada saat itu sadar atau tidak selalu mendambakan adanya satu kekuatan yang besar untuk memberi perlindungan. Kebutuhan agama, kata orang teologi. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, orang mulai melakukan pengamatan lebih rasional terhadap alam semesta. Astronomi berkembang, dari pengamatan bintang dan planet melebar ke studi struktur dan evolusi alam semesta. Lahirlah Kosmolgi, sains yang mencari pemahaman fundamental alam semesta. Kesulitan eksperimen untuk memapankan sebuah teori Kosmologi, sampai pada abad pertengahan hipotesis dasar Kosmologi lahir dari pemahaman dari pemikiran manusia tempo dulu, mitos, pengataman yang terbatas, dan teologi. Teologi menjadi sumber yang paling banyak berkontribusi. Mitos misalnya, ada kosmologi bangsa viking yang terkenal (yang kemudian menjadi basis dasar Tolkien dalam membangun dunia fantasi middle-earth-nya), atau bagaimana kepercayaan bangsa maya tentang penciptaan alam semesta.
Dari teologi, hampir seluruh agama menyertakan cerita alam semesta; Hindu, Budha, Kristen, Yahudi, dan Islam. Setelah sains berkembang dan teknologi memadai, baru kemudian pengamatan secara signifikan berkontribusi pada Kosmologi.
B. RUMUSAN MASALAH
Setelah meninjau kenyataan yang ada, dapat diambil beberapa permasalahan yang sangat mencolok diantaranya:
a. Berapa besar alam semesta?
b. Dibuat dari apa?
c. Bagaimana permulaannya?
d. Bagaimana akhirnya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Awal Mula Penciptaan Bumi
Pasangan manusia pertama, Adam dan Hawa, diturunkan Allah ke bumi secara terpisah di dua tempat yang sangat jauh. Adam diturunkan di daerah Palestina, sedangkan Hawa diturunkan di daerah Yaman. Selama kurang lebih 500 tahun pencarian itu mereka jalani. Sehingga dengan bantuan wahyu, mereka akhirnya dipertemukan di Padang Arafah. Adam membawa Hawa kembali ke Palestina. Dan di situlah mereka beranak pinak, dari dua menjadi enam, kemudian dua puluh, kemudian seratus, kemudian empat ratus, kemudian seribu, sepuluh ribu, dan seterusnya. Hingga terbentuklah sebuah bangsa, generasi pertama bangsa-bangsa di seluruh dunia. Setelah sistem pendidikan melemah pada beberapa generasi setelah Adam, manusia menjadi bingung akan eksistensinya.
Sebagai makhluk, manusia mengakui segala kelemahannya. Di balik kekuatan pikirannSetelah peradaban manusia semakin maju, pandangan manusia menuju langit. Sejak beribu tahun yang lalu, para pemikir menganggap bahwa bumi dan kehidupan kita adalah pusat aktivitas alam raya. Pandangan ini disebut Geosentrisme.
Manusia dianugerahi pikiran dengan berbagai kemampuannya untuk menalarkan segala sesuatu. Indera manusia menginformasikan segala hal yang pernah dilihat, didengar, dan dirasa, lalu dikirim ke otak, sehingga pikiran mengolahnya menjadi apa yang disebut ‘penjelasan’. Pada zaman permulaan, belum ada peralatan canggih untuk membantu penginderaan ke langit, misalnya teropong atau teleskop. Oleh sebab itu, terjadi kepicikan pemikiran yang menganggap bahwa bumi dan segala kehidupannya adalah pusat semesta.
• •
30. dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman? (Al-Anbiya: 30).
Al-Quran menyatakan alam semesta datang dari satu sumber materi dan energi, dan kemudian Allah mengembangkannya. Islam mengakui konsep singulariti alam semesta (teori Big Bang). Surat Al-Anbiya: 30 juga menyatakan bahwa Hidrogen (dinyatakan sebagai air – susunan atom air adalah H2O) adalah materi utama saat itu. Dan kemudian air (eksplisit) menjadi materi utama dari kehidupan.
Alam semesta berasal dari 1 titik yang sangat masif dan meledak memancarkan energi yang luar biasa tingginya. Bayangkan, ketika alam semesta berusia 10E-36 detik, energi yang dibawa partikel-partikel saat itu adalah 10E14 GeV (mesin pemercepat partikel yang manusia punya sekarang menghasilkan partikel dengan energi beberapa ratus MeV, 1 Giga = 1000 Mega - jadi percaya dech, ini angka begitu dahsyatnya!), temperatur 10E27 K, dan kepadatannya 4x10E9 (dengan air = 1). *catatan kaki: masif = sangat padat, rapat, dan berat, sehingga sesuai dengan E=mc2, maka memiliki energi yang luar biasa besarnya.
Kemungkinan besar titik itu adalah partikel subatomik. Ketika terjadi ledakan, maka titik-titik itu menjadi partikel yang kita kenal dengan Quarks . Partikel subatomic (dengan jumlah yang sangat banyak) berada pada medan energi yang juga maha dahsyat memicu terjadi reaksi nuklir fusi. Secara alami. atom yang paling cepat dan mudah dibuat dari reaksi fusi ini adalah hidrogen, karena paling sederhana dan ringat (terdiri dari 1 elektron dan 1 proton). Atom hidrogen pertama lahir sekitar 300.000 tahun semenjak dentuman awal terjadi. Proses fusi tidak berhenti disana. Energi memang tidak tersedia sebanyak dulu, namun temperatur yang sudah turun drastis memaksa partikel-partikel yant tidak stabil untuk bergabung satu sama lain membentuk atom yang lebih stabil. (Ini bisa dianologikan kecendrungan kita untuk nempel-nempelan satu sama lain biar hangat hehe). Setelah itu, logam-logam ringat seperti Litium dan Berium tercipta, juga unsur-unsur gas (terutama Helium) yang membentuk kabut. Kemudian proses penggabungan terus belanjut sampai bintang dan planet sampai galaksi terbentuk, sekitar 1 bilion tahun semenjak dentuman awal terjadi.
B. Kenapa musim harus peduli
• •
190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.
Memikirkan penciptaan, struktur, dan perkembangan (evolusi) alam semesta adalah salah satu hal untuk mengingat kekuasaan Allah. Ada 4 karakter dalam diri seorang muslim yang berpikir (ulil albab):
1. Mereka yang senantiasa mengingat Allah sambil berdiri, duduk, maupun berbaring (:dalam segala aktivitasnya);
2. Dan selalu memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (tak henti menelaah fenomena alam);
3. (bila dijumpainya suatu kekaguman mereka berkata:) "Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan semua ini sia-sia. Maha Suci Engkau."
4. (dan dengan kesadaran bahwa pengembaraan intelektualnya mungkin sesat, mereka senantiasa memohon kepada Allah:) "Dan jauhkanlah kami dari siksa neraka".
C. Langit
1. Tujuh Lapis langit dan Bumi
Baik Quran dan Hadis cukup sering mengatakan tentang “tujuh lapis langit dan bumi”. Apakah ini maksudnya benar-benar langit biru yang kita lihat sehari-hari? Ataukah sesuatu yang lain? Beberapa orang mencoba mengintepretasikan sebagai tanda dari Al-Quran untuk menjelaskan sistem tata surya kita; lapisan langit sebagai level jarak dimana objek langit mengorbit. Mereka meletakkan dalam urutan berdasarkan jaraknya dari bumi: * Bulan pada lapisan * Mercury pada lapisan kedua * Venus pada lapisan ketiga * Matahari pada lapisan keempat * Jupiter pada lapisan keenam * Saturnus pada lapisan ketujuh Saat itu mungkin Uranus dan Pluto belum ditemukan, jadi tidak termasuk dalam daftar. Pemikiran ini sebenarnya terpengaruh oleh model geometri dari geosentris Ptolemeuys, walau disisi lain mereka menolak ide utama geocentris “bumi adalah sentral”. Pengertian ini jelas salah. Berdasarkan bahasa Arab yang dipakai Al-Quran, terminologi “tujuh” atau “tujuh puluh” merujuk pada angka yang tak terhitung, dalam kata lain: banyak sekali. Memakai defenisi ini maka “tujuh lapis langit dan bumi” menggambarkan betapa banyaknya benda-benda langit di angkasa (langit) dan planet (bumi).
2. Pendauran Ulang Langit
•
11. kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". (Fushshilat: 11)
•
29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu. (Al-Baqarah: 29).
Al-Quran menyatakan, setelah Big Bang terjadi, terdapat banyak asap di alam semesta kita, yang kemudian nantinya menjadi bahan utama penciptakaan objek-objek angkasa dan planet.
Dari pengamatan visual, *infrared*, dan radio, dipelajari bahwa bintang lahir dari penggabungan partikel-partikel yang terdapat dalam awan molekul. Partikel-partikel ini akan berinteraksi satu sama lain karena adanya gaya gravitasi. Mereka akhirnya membentuk sebuah inti yang sangat besar dengan bentuk spherikal (bola). Inti ini berputar berputar, sehingga awan yang menyelimutinya juga ikut berputar. Material yang masih tersisa di awan tidak jatuh ke inti, melainkan membentuk semacam cakram mengelilingi inti. Inti ini kemudian menjadi bintang, dan material dalam awan menjadi planet-planet yang mengorbit disekitar bintang. Sumber energi bintang (sehingga bisa bercahaya) adalah pembakaran 4 atom Hidrogen menjadi 1 atom Helium (ini juga disebut reaksi nuklir fusi). Pembakaran 4 atom Hidrogen menghasilkan atom Helium + beberapa partikel subatomik. Karena ada selisih massa antara Hidrogen dengan Helium + beberapa partikel subatomik, selisih massa ini dirubah menjadi energi yang membuat bintang bercahaya. Reaksi nuklir fusi ini, selain membentuk Helium, juga membentuk beberapa element berat. Ketika bahan bakarnya (Hidrogen) habis, bintang siap-siap untuk “mati”. Akhir dari bintang sangat tergantung pada massa dan fisik si bintang. Ada yang hilang begitu saja dengan melepaskan sejumlah material ke alam semesta, ada yang meledak (supernova), ada juga yang menjadi hantu (black hole). Material yang dilepaskan akan kembali bergabung bersama membentuk awan molekul baru. Dan proses berulang kembali. **... Begitulah Allah mendaur ulang langit…
•
12. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. (Fushshilat: 12)
Siapa sih yang benar-benar pernah menghitung bintang? Waktu kecil kita sering memakai ungkapan “sebanyak bintang di langit” untuk menggambarkan angka yang begitu banyak sampai-sampai tak terhitung. Bintang-bintang menghiasi langit (dengan jarak yang dekat), kata Allah. Jarak antar bintang terdekat itu adalah sekitar 4 ~ 10 tahun cahaya, atau 38 ~ 95 x 10E12 km. Bisa dibayangkan betapa besarnya “langit” kita ini. Bintang-bintang yang terlihat dari bumi barulah yang disekitar matahari, bagaimana dengan bintang-bintang dari galaksi yang lainnya? Ukuran bintang saja sudah sangat besar, apa lagi galaksi? Dan apakah tidak butuh ruang yang maha besar untuk menempatkan galaksi-galaksi itu? Hal lain yang menarik dicermati adalah: Al-Quran juga menyatakan bahwa langit itu belumlah selesai. Langit masih (terus) berproses, seperti pembahasan di atas: evolusi bintang. Bukti yang paling terkenal tentang “proses langit yang belum selesai” adalah: pengembangan alam semesta.
D. Masa Depan Alam Semesta / Alam Semesta Mengembang
47. dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan Sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa (Adz Adzaariyaat: 47)
Al-Quran secara jelas menyebutkan bahwa alam semesta ini mengembang. Alam semesta ini dinamik dengan segala konsekuensinya. Ini adalah bagian dari “penyempurnaan langit” seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Subhanallah. Konsep alam semesta mengembang ini sebenarnya sudah dikemukakan oleh Einstein (sebagai salah satu solusi dari persamaan Medan General Relativity-nya yang sangat terkenal), jauh sebelum Hubble menemukan bukti. Sayangnya, Einstein sudah apriori duluan dengan konsep Alam Semesta ini stabil statis. Pada tahun 1929 barulah Hubble dengan teropong raksasanya yang bersejarah memperoleh data bahwa benda-benda langit menjauhi bumi. Konsep alam semesta mengembang adalah salah satu konsep fundamental dalam Kosmologi Modern.
1. Model Alam Semesta
Semua orang kenal Einstein. Ketika kematiannya 18 April 1955, majalah Time menulis karikatur besar di halaman depan: sebuah tanda dari kayu yang sangat besar, lebih besar sedikit dari bumi tempat tanda itu menancap dengan tulisan besar: “Einstein Lived Here, in Earth!”, jadi diharapkan para alien membacanya. Einstein adalah sosok super jenius dengan kepribadian yang sangat menawan. Tapi sayangnya saya harus tahan-tahan diri untuk tidak berbicara terlalu panjang tentang beliau, pahlawan fisika saya seumur hidup (kalau Feynman itu inspirator dan icon fisika saya hehe). Ya, yang kita bicarakan sedikit sekarang adalah Persamaan Medan Gravitasi dari Teori General Relativity Einstein yang dipublikasikan pada tahun 1915. Persamaan ini adalah persamaan alam semesta yang memiliki solusi model alam semesta (dan menjadi persamaan terindah dan termapan yang pernah diciptakan selama sejarah manusia berkembang); yang sisi kirinya adalah menjelaskan geometris alam semesta (matematika) dan sisi kanannya adalah menjelaskan fisika alam semesta (fisika). Subhanallah… Hampir semua ilmuwan di Kosmologi modern memahami alam semesta berangkat dari titik ini. Model geometris alam semesta ada 3: hyperbolic (pelana kuda), flat (euclidian), dan spherical (bola). Sementera model kosmologinya adalah: * Open-univese – alam semesta terus mengembang dan mengembang sampai akhirnya masing-masing partikel terlalu lemah untuk berinteraksi satu sama lain, temperatur drop mencapai 0 K (Big Chilli theory). * Einstein–de Sitter Universe – mengembang sampai pada waktu tertentu, kemudian berhenti mengembang sampai suatu saat halt . * Closed-Universe. Alam semesta mengembang sampai pada waktu tertentu, kemudian menyusut dan kembali ke satu titik seperti awalnya (Big Crunch theory). Perhatikan disini bahwa ketiga model mendukung ide alam semesta mengembang. Closed-universe dan Einsein Model menyetujui permulaan Big Bang, tapi untuk Open-universe belum tentu. Bagaimana Literatur Islam menyebutkan hal ini? Mungkin sudah bisa menduga model mana yang lebih didekati Islam. Ya, benar: Closed-universe. Islam menyebutkan adanya permulaan dan akhir. Cukup banyak ayat Al-Quran yang membicarakan kiamat sebagai akhir alam semesta.
2. Kita sendiri di alam semesat ini kan, atau jangan-jangan … ?
29. di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. (Asy Syuura: 29)
Banyaknya planet di alam semesta ini memungkinkan bahwa kehidupan bisa terjadi tidak hanya di bumi kita. Ayat di atas sejara eksplisit menjelaskan bahwa adanya makhluk di langit (di luar bumi) yang berdiam. Cuma kita tidak tahu makhluk hidup yang bagaimana, apakah berintelegensi seperti kita, lebih rendah atau lebih tinggi, ataukah cuma makhluk dengan level kehidupan rendah seperti bakteri atau amuba? Yang jelas, walaupun ada dan apapun tingkat intelegensi mereka, manusia tetap menjadi makhluk mulia seperti beberapa kali dinyatakan dalam Al Quran (ga mungkin kan Al Quran di bumi beda ama di planet Kq8*^7$2yQ, hehe). Dalam Sains sendiri usaha mencari kehidupan di luar angkasa bukanlah ide yang baru. Malah semenjak peradaban dahulu orang-orang berpikir kita tidak sendiri di alam ini. Beberapa hipotesis malah menyebutkan bahwa keberadaan Stonehenge di Inggris, Piramida di Mesir dan Mexico, dan beberapa peninggalan lain diperkirakan hasil karya bersama antara alien dengan manusia saat itu. Sains modern sendiri sudah melakukan pencarian tersebut. Sebutlah proyek gila-gilaan SETI (Search Extra Terrestrial Intellegence) atau Bio-astronomy. Berita hangat terakhir adalah ketika eksplorasi Mars. Mereka mengamati bahwa Mars tak ubahnya seperti Bumi muda, dan dengan beberapa bukti baru mereka berharap menemukan kehidupan level rendah di sana.
3. Akhir Alam Semesta
Surat Al-Qiyamah bercerita pada kita tentang dahsyatnya hari kiamat. Pada ayat 8 dan 9, mengindikasikan bahwa langit dan bumi kembali menjadi satu, seperti halnya ide dasar teori Big Crunch. Sementara itu, di surat At-Takwir ayat 1, 2, 6, 11, dan 12 bercerita tentang matahari membengkak sampai menjadi merah dengan temperatur yang luar biasa panasnya. Saking panasnya sehingga semua air yang ada di bumi menggelegak dan menguap. Kemudian matahari akan terus bertambah besar hingga planet-planet disekitarnya, Merkurius, Venus, Bumi dan Bulan, serta Mars, masuk ke dalam bola gas matahari. Inilah salah satu proses evolusi bintang, dan matahari kita adalah seperti bintang biasa yang pasti akan mengalami proses mati. Kita tidak bisa bicara tentang rentang waktu tibanya peristiwa ini sampai akhirnya kehancuran total alam semesta. Karena, walaupun secara teoritik dapat diperkirakan kapan matahari akan menjadi bintang raksasa merah, terlalu besar ketidakpastiannya. Kehancuran total nampaknya bermula dari mulai berkontraksinya alam semesta. Kontraksi atau pengerutan alam semesta yang digambarkan dalam model closed-universe. Ketika itulah galaksi-galaksi mulai saling mendekat dan bintang-bintang, termasuk tata surya (kalau masih ada lho ya), saling bertumbukan atau dengan kata lain 'jatuh' satu terhadap yang lain. Alam semesta makin mengecil ukurannya. Dan akhirnya semua materi di alam semesta akan runtuh kembali menjadi satu kesatuan seperti pada awal penciptaannya. Inilah yang disebut teori Big Crunch sebagai kebalikan dari Big Bang, ledakan besar saat penciptaan alam semesta. Hal yang sama juga disebutkan pada Surat Al Anbiyaa ayat 104:
• •
104. (yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya.
Alam semesta kita memang masih lama untuk berakhir, karena masih mengembang. Tapi, bumi dan tata surya kita bisa saja lebih hancur jauh lebih dahulu daripada Alam Semesta. Nah…. Nah… Nah…
E. Ketepatan Al-qur’an Terhadap kosmologi
Alquran adalah kitab petunjuk bagi seluruh manusia (hudan li al-nas), yang di dalamnya juga mengandung penjelasan (bukti-bukti) sebagai petunjuk. Bukti-bukti itulah yang kita katakan sebagai mukjizat, karena dengan bukti-bukti tadi manusia tidak dapat mengingkari kebenaran isi Alquran. Selain mukjizat dari segi kekuatan bahasa, ketepatan berita sejarah maupun kejadian yang akan datang, serta keadilan hukum-hukum yang dikandungnya, terdapat pula mukjizat dari segi ilmiah (sains dan teknologi) yang beberapa faktanya baru bisa kita saksikan di zaman mutakhir ini.
Dalam Seminar Internasional Mukjizat Alquran dan Asunah tentang iptek di Bandung yang diikuti oleh peserta dari berbagai penjuru dunia, terungkap pengakuan para pakar iptek Muslim maupun non-Muslim tentang ketepatan ungkapan Alquran dalam menjelaskan fenomena sains dan teknologi. Beberapa contoh berikut ini hanya merupakan sebagian kecil cuplikan dari ungkapan para pakar tersebut.
Bidang embriologi: Sampai abad ke-17 ilmuwan Barat beranggapan bahwa penciptaan manusia terjadi sempurna sekaligus, yaitu sudah berbentuk utuh ketika dikeluarkan dari bibit bapaknya (sperma). Pada abad ke-18 ditemukan mikroskop yang menunjukkan bahwa sel telur ibu (ovum) lebih besar ukurannya dari sperma, sehingga anggapan tersebut bergeser ke pembuahan di ovum sebagai awal kesempurnaan terbentuknya seluruh anggota badan manusia. Baru pada abad-abad berikutnya dunia kedokteran Barat mengetahui bahwa manusia terbentuk sempurna secara bertahap dalam rahim ibunya. Padahal, umat Islam sudah meyakini sejak 15 abad yang lalu, berdasarkan berita Alquran, bahwa manusia tercipta secara bertahap (Q.S. Nuh: 13-14 ), dalam tiga lapis kegelapan di perut ibunya (Q.S. Az -Zumaar: 6), dan mempunyai nama-nama tahapan yang menggambarkan keadaan embrio secara akurat, ‘alaqah, mudhghah, ‘izhaam, kisaail ‘izhaam bil lahm (Q.S. Al Mu’minuun : 12-14), sebelum terbentuk menjadi manusia secara utuh (khalqan akhar).
Bidang kosmologi: Kebanyakan kepercayaan batil beranggapan bahwa dunia dan alam semesta ini langgeng, tidak bermula dan tidak berakhir. Baru setelah dipelajarinya kosmologi (ilmu tentang asal usul alam semesta) dengan dukungan kemajuan fisika, terutama fisika nuklir, diketahui bahwa alam semesta ini bermula dan akan berakhir. Bermula dari suatu “dentuman besar” (big bang), kemudian terus mengembang (the expanding universe), dan diperkirakan akan berakhir dalam suatu “runtuhan besar” (big crunch). Walaupun pernyataan-pernyataan tersebut baru bersifat teoretis dalam kosmologi, namun Alquran sudah memastikan sejak 15 abad yang lalu, bahwa langit dan bumi berasal dari satu paduan yang kemudian terpisah (Q.S. Al-Anbiya: 30), alam semesta ini diluaskan (Q.S. Adz Dzaariyaat: 47), kemudian akan dihancurkan seperti kertas yang digulung (Q.S. Al Anbiyaa: 104).
Bidang metalurgi dan astronomi: Kalau kita buka terjemahan Alquran Surah Al-Hadid ayat 25, akan kita dapati ungkapan “… dan Kami ciptakan besi …”, padahal dalam kalimat aslinya berbunyi “… wa anzalna al hadida … (dan Kami “turunkan” besi) …”. Ternyata besi (ferum) yang massa atomnya 56-57 kali massa atom hidrogen, memang hanya bisa terbentuk di bintang-bintang nun jauh di sana. Matahari kita saja yang besarnya lebih dari sejuta kali bumi ini, hanya mampu mengubah atom-atom hidrogen menjadi atom baru yang dinamai helium, dengan kehilangan sebagian massa pembentuknya. Massa yang hilang inilah yang dipancarkan terus-menerus sebagai energi matahari sejak sekitar lima miliar tahun yang lalu. Kenyataan bahwa besi benar-benar diturunkan dari luar bumi diketahui setelah penemuan astronomi modern yang mendapati bahwa terbentuknya besi hanya bisa terjadi di bintang-bintang dengan massa lebih dari empat kali massa tata surya kita.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Alam semesta adalah wilayah yang subhanallah besarnya dan sedang mengembang (dinamis). Mengembang ini akan berhenti pada satu masa, seperti model closed-universe pada Kosmologi Modern. Disebutkan bahwa Hidrogen menjadi materi utama pembuatan struktur alam semesta.
Alam semesta berasal dari satu sumber, dan kemudian Allah mengembangkannya. Ini sangat dekat dengan teori Big Bang. Akan ada akhir bagi alam semesta. Sebagaimana permulaan yang berasal dari satu titik, maka akan diakhiri dengan kembalinya alam semesta menjadi titik. Hal ini juga digambarkan dalam model closed-universe. Cuma kemungkinan kita ga sempat menikmati detik-detik terakhir umur alam semesta karena kemungkinan besar tata surya kita lebih dahulu menemui kiamatnya. Mudah-mudahan artikel ini membawa wacana baru bagi para pembaca, dan bisa memperlihatkan betapa harmonisnya hubungan antara teologi dan sains. Dan sesungguhnya lah sains membantu kita memahami agama (walau tidak semua yang pasti).
Al Quran adalah mutlak kebenarannya. Sementara kebenaran sains dibangun dari asumsi, yang bisa jadi berubah setiap saat. Sehingga sains tidak pantas menjadi alat ukur kebenaran Al Quran.
B. SARAN
Kami mengetahui masih banyak yang harus kami perbuat demi tersempurnakannya makalah ini. Tiada gading yang tak retak, tak ada manusia yang bisa luput dari salah, Maka dari itu kami mengharap dukungan kritik maupun saran yang mendukung sehingga dapat tercipta kemaslahatan yang lebih baik. Yang paling penting adalah bagaimana menjalarkan semangat keingintahuan yang sering disuratkan dalam Al Quran dalam menjelajah Jagad Raya ini dengan sains...
DAFTAR PUSTAKA
o Al Quran
o T. Djamaludin (Researcher of Sun and the Universe, LAPAN Bandung Indonesia), Menjelajah Keluasan Langit Menembus Kedalaman Al-Quran, 2000
o F. Rusydi, Early Cosmology Report, Edisi Terjemahan B. Indonesia. February 2004
o http : Wikipedia/al-qur”an dan kosmologi.com
.....................................
sumber : FROM dok/PC friends, dan jika kami tak menemukan diantara sumber dan/ id penulis secara komplit,maka mohon maaf jika sumber resmi tak kami cantumkan. punya ijin publish by pemilik pc. dengan alasan agar lebih bermanfaat untuk sesama , jika kemudian ada pihak yang merasa keberatan/ dirugikan maka silahkan konfirmasi/ komentar/ CALL. nanti akan kami tanggapi segera.terima kasih (mizan berbagi, wonosobo/banjarnegara CP : 081327327643)
No comments:
Post a Comment
silahkan! protes!!! Selagi masih gratis..he he. cp 085747475779